Karo –Pada hari Minggu (3/3/2024) Umat Kristiani melakukan kegiatan ibadah Umum dalam kepercayaan menjalankan keimanan dan keyakinan kepada Sang Pencipta Langit dan Bumi beserta segala isinya.
Salah satunya Gereja Pantekosta di Indonesia jemaat Betesda,Bilamana Kebaktian I mulai Pukul 07:OO s/d 09:30 WIB dan Kebaktian II mulai Pukul 10:00 s/d 12:30 WIB bertempat di Jalan Kotacane Kelurahan Lau Cimba Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo
Dalam proses acara ibadah dipandu langsung oleh ibu Intan Priscilla Beru Manik dengan bernyanyi kidung Pujian seiring musik, seirama Tari Rebana semua tampak kompak gembira bertepuk tangan bersorak-sorai memuji Nama Tuhan
Jemaat hadir pada ibadah kedua , kurang lebih sebanyak 250 orang,dan persembahan pujian dari jemaat Rayon Sion 2,seperti diketahui bahwa Jemaat GPdI Betesda mempunyai 3 Rayon terdapat Rayon Sion ,Torsina dan Hermon
Setelah mempersembahkan pujian, jemaat sujud menyembah menyampaikan seruan Doa
agar Firman Allah yang disampaikan kepada jemaat dapat memberi ajaran dan nasihat oleh pendeta setempat
Hal ini Pdt Yosua Sinukaban BTh. Menjelaskan dalam khotbah yang diambil dari Alkitab Injil Markus pasal 2 ayat 13 -17 dengan mengatakan bahwa :Lewi seorang pemungut cukai pengikut Yesus
Jelas disebutkan tentang panggilan Tuhan kepada umat manusia,bukan karena sudah percaya akan tetapi Dia (Tuhan) memanggil orang yang berdosa agar menjadi orang percaya kepadaNya. ucap Pdt Yosua
Sebagai penutup manakala manusia pada dasarnya tidak luput dari permasalahan , ibarat suatu kehidupan Yang Gelap misalnya kesesakan ,kesusahan ,ketidakberdayaan dan penderitaan sekalipun itu datang, selalu berserah diri ,niscayalah bahwa Tuhan itu Terang dalam Kegelapan ,semoga menjadi motivasi dan Berkat bagi kita semua , tandas Yos mengakhiri.
Kemudian dilanjutkan dengan Perjamuan Kudus,yang setiap awal Minggu pertama dilakukan sebagai suatu isyarat keimanan bahwa simbol roti dan anggur menjadi tanda peringatan akan tubuh Yesus yang tercabik-cambuk serta kawat duri tertancap dikepala Yesus mengalir lewat pengorbanan Yesus di kayu salib.
(Ebenezer Tarigan)