Jakarta – Gufron Mambruri, selaku Direktur Imparsial mengecam aksi kekerasan penyerangan Mapolres Jayawijaya oleh anggota TNI, pada Sabtu (2/3/2024) yang lalu dianggap memperlihatkan persoalan serius sikap arogan di kalangan anggota Militer
“Penyerangan Mapolres Jayawijaya oleh TNI selain mempertontonkan perilaku buruk anggota TNI di depan masyarakat, juga menunjukan ada persoalan yang serius terkait arogansi dan kultur aksi main hakim yang kerap dilakukan oleh oknum anggota TNI,” kata Direktur Imparsial, Gufron Mabruri melalui keterangannya, Rabu (13/3).
Menurut Gufron, aksi kekerasan anggota TNI terhadap Polri tidak bisa dianggap enteng oleh para pimpinan karena sudah berulang
“Tindakan tersebut apapun alasanya jelas salah dan tidak boleh dibiarkan, mengingat kejadian tersebut sudah sering terjadi,” kata Gufron.
Gufron juga mengatakan, pernyataan KASAD yang dinilai berbahaya karena akan mendorong kekerasan serupa terulang kembali di massa depan
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 5 orang anggota TNI ditetapkan menjadi tersangka penyerangan Mapolres Jayawijaya. KSAD, Jenderal Maruli Simanjuntak mengatakan, kejadian prajurit TNI menyerang markas Polres Jayawijaya, Papua hanyalah emosi sesaat anak muda.
Maruli menyebut, yang terpenting adalah jangan sampai ada korban jiwa dari serangan-serangan seperti itu. (Red).